Kesedihan Khodijah Saat Wahyu Terputus

Jakarta (Tuntunan AKhlak MULIA) ---Para wanita (Penduduk Makah) akhirnya bertanya-tanya kepada khodijah tentang kitab Allah yang diturunkan dari langit. Sementara wahyu terputus tidak turun kembali, Rasulpun bingung dan cemas. begitu juga Khodijahpun dengan rasa cemas bertanya kepada Rasul; "Bagaimana engkau bisa menjawab mereka (para wanita) sementara wahyu telah putus?" 

Dalam keadaan sedih, Khodijah khawatir jangan jangan Allah telah meninggalkan Nabi-Nya sehingga sirnalah kehormatan agung yang selama ini dirinya dan hartnya telah disiapkan untuk risalah yang dibawa suamninya.

Khodijah bertambah sedih melihat Rasulullah dalam keadaan cemas dan khawatir. Akhirnya Khodijah menghibur Rasulullah dan memberinya makan sambil meneguhkan hatinya bahwa dalam waktu dekat akan kembali wahyu dengan kekuasaan Allah.

Akan tetapi ternyata wahyu tak kunjung turun juga. Rasulullah semakin cemas dan khawatir. Khodijahpun tetap berada di sampingnya terus mensuport dan menguatkan hatinya dengan berkata kepadanya ;

"Kapan pun kekhawatiran dan rasa cemas meluap, jangan bersedih wahai Rasulullah. Tidak ada keparahan kecuali akan hilang. Tidak ada kesulitan kecuali akan dimudahkan. Tidak ada kesusahan kecuali ada kelegaan setelahnya. Dan Tuhan mempunyai kehendak dan rencana atas apa yang Dia lakukan." Ungkap Khodijah

Kemudian dia memohon kepada Tuhan untuk mengasihani Nabinya dan menghapus apa yang membuat dia sedih. Sementara Rasulullah terus berfikir mencari penyelesaiannya, apa yang dilakukan.

Pada Saat Khodijah memandang Rasulullah dengan wajah yang menenteramkan hati, yakin akan rahmat dan kasih sayang Tuhan. Khodijah memperdengarkan kata-kata penyemangat dan kepastian ke telinga Rasulullah. Dia melihatnya tegang dan keringat menetes dari dahinya. Tubuh Khodijah  bergetar karena kasihan pada Rasulullah Ketika dia sudah tenang, dia berkata kepadanya dengan riang dan lembut; 

"Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan bersembunyi darimu, wahai ayah Qasim." tegas Khodijah

Rasulullah SAW pun tersenyum kemudian membacakan wahyu yang diterimanya kepada telinga khodijah dengan suara lembut setelah membaca Ta'wudz. kemudian meninggikan suaranya sambil berkata dengan gembira; 

bismillahirrahmanirrahim .. wadduha wallaili idza saja...

  1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
  2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap)
  3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
  4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
  5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas
  6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
  7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk
  8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
  9. sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang
  10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
  11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

Khodijahpun merasa senang dan gembira apalagi setelah melihat waja Rasulullah yang sudah tenang dan lega. Kemudian Khodjah merenung tentang wahyu (surat Aduha) yang turun ini.

"ini adalah perintah dan pembelajaran wahai Khodijah ! mengajak kepada urusan akhirat dan beramal di dalamnya adalah lebh baik dan lebih langgeng dari apada urusan duniaMengingatkan Rasulullah dengan nikmat Allah dan mengajaknya untuk bersiap dan sungguh-sungguh untuk berdakwah dengan bersih dan suci. Berwasiat untuk para yatim, pakir miskin, dan para pengemis." 

Khodijah tersenyum manis dan lembut, seraya merenung tenatng ayat ayat dan keagungannyya yang menyeru kepada kemuliaan. Rasulullah pun merasa senag atas kesenangan khodijah, sambil mengucap dengan lembut ;

"semoga Allah menjaga kecantikanmu wahai Khodijah, karena dari Allah dan untuk Allah keutamaan itu. Tetapi Allah menundukanmu untukku, memperkayaku dengan harta dan jiwamu, mengingatkanku akan hari kimaat dengan kebaikan yang tidak akan terlupkan. Apakah engkau mendenagr wahai Khodijah ? "

Khodijah seketika meneteskan air mata, sambil berkata ; "demi Allah dan Rasul-Nya, jiwa, harta, dan perjuanganku. Lanjutkan waha Rasulullah apa yang diperintahkan oleh TuhanMu kepadamu, aku selalu bersamamu, dan Allah selalu bersamamu."

(bersambung)

ORDER VIA CHAT

Produk : Kesedihan Khodijah Saat Wahyu Terputus

Harga :

https://www.ruyatismail.my.id/2024/03/kesdihan-khodijah-saat-wahyu-sempat.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi