NASIHAT ITU MEMBANGKITKAN SEMANGAT (12)
Suara Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh seorang Qari dari majilis taklim itu begitu indah dan merdu, penuh penghayatan yang membawa penyimaknya mengingat kekuasaan pencipta alam semesta. Meskipun tidak paham apa arti dari lantunan ayat itu, tetapi jiwa dan hati terasa begitu adem dan tenang.
Itulah mungkin salah satu keagungan dan mukjizat Al-Qur’an yang bisa dirasakan oleh orang-orang awam (orang biasa) secara keilmuan tetapi mereka sangat kuat dalam keyakinan dan keimanan.
Sama halnya dengan yang dialami dan dirasakan oleh orang-orang penduduk kampung Rancapanjang desa Sukamulya, yang jauh dari tempat menimba ilmu, tetapi mereka sangat rajin-rajin dan senantiasa membaca Al-Qur’an setiap waktu.
Meskipun mereka tidak paham arti dan maksud serta pesan yang dikandungnya, bahkan mereka tidak sempat untuk berniat atau sengaja menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Tetapi dengan keajaiban, mereka mampu merasakan kenikmatan dari bacaanya terhadap Al-Qur’an, bahkan mereka bisa merasakan ketidakenakan dan kejanggalan, ketika ada ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca salah baik secara ilmu tajwid maupun makhroj, serta susunan ayat-ayatnya. Sungguh luar biasa.
Itulah, salah satu keajaiban dan keagungan Al-Qur’an, yang senantiasa dibaca dan dilantunkan dengan suara merdu, bahkan dibaca secara berulang-ulang sesuai dengan kapasitas keimanan setiap orang. Ada yang selalu mengulang-ngulang ayat-ayat tertentu atau surat-surat tertentu sesuai dengan fadilah atau keutamaannya masing-masing. Sehingga mereka hafal dengan tidak senagaja. Itulah penomena dari orang-orang awam dalam meyikapi dan berinteraksi dengan kitab sucinya.
Itulah keajaiban dan salah satu mukjizat Al-Qur’an yang dialami oleh orang-orang awam secara keilmuan tetapi mereka kuat dari keimanan dan keyakinan. Apalagi kalau AL-Qur’an itu dikaji dan digali pesan-pesannya dengan ilmu-ilmunya yang sangat berkiatan dengan Al-Qur’an. Betapa Mukjizat Al-Qur’an itu sangat nyata dan dapat dirasakan oleh orang muslim.
Shadaqallahul adziim... Wassalamu’alaikum waramatulahi wabarakatuh. Qari (pembaca Al-Qur’an) itu mengakhiri bacaannya sekaligus mengucapkan salam kepada jamaah yang cukup banyak dan memenuhi majelis taklim bahkan ke halamannya. Kemudian dilanjutkan dengan tausiah atau nasihat dan himah dari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Sekaligus walimatul safar utuk kepergiannya Rusman ke Mesir dalam rangka menimba ilmu.
Baik para hadirin yang dimulyakan Allah, mari kita degarkan tausiah dan mauidzha hasanah yang akan disampaikan oleh almukarram (yang terhirmat) kiai haji Yusuf Saleh dari Pacet Ciparay. Kepada beliau, waktu dan tempat dipersilahkan. Kata pembawa acara sambil menunggu kedatangan pak kiai naik ke atas pannggung. Setelah pak kiai itu naik ke atas panggung, maka pembawa acara itu kembali ke tempat duduknya.
Pak kiaipun memulai menyampaikan tausiahnya...dengan mengucapkan salam, hamdalah, dan shalawat kepada kanjeng Nabi. Semua jemaah yang hadirpun senyap sepi tanpa suara apapun, semua fokus perhatiannya kepada pak kiai.
Dalam acara memperingati maulid Nabi Muhammad SAW., di majilis taklim yang selama ini di kelola dan pimpin oleh pak Saman, ayahnya Rusman. Pak Saman sengaja mengalap berkah dari peringatan maulid Nabi itu, dengan mengundang penceramahnya dari pesantren tempat Rusman mondok dan belajar ngaji, karena sekaligus tujuannya dalam rangka tausiyah atau nasihat bagi Rusman yang sudah tidak terasa akan berangkat menimba lmu di Al-Azhar Mesir. Tentunya harapan pak Saman dengan tausiah ini, Rusman sebagai anaknya semakin semangat dalam menimba ilmunya di Mesir.
Itulah KH.Yusuf Salim, selain seorang pemimpin pesantren, belaiu juga seorang penceramah yang sangat piawai dalam retorikanya dan sangat digandrungi oleh masyarkat, khsusunya masyarakat kampung Rancapanjang. Sehingga dengan sisipan lelucon atau lawakan sebagai ciri khas dalam meyampaikan pesan dari ajaran islam itu sangat diterima oleh masyarkat bahkan dinanti-dinantikan ceramahnya.
Beliau juga adalah seorang Kiai yang sempat menimba ilmu di tanah suci Makkah Al-Mukarromah, tepatnya di Ummul Qura. Setelah meyelesaikan S1 di sana, konon beliau cepat disuruh untuk pulang oleh kedua orangtuanya, untuk segera mengabdikan dan mengamalkan ilmunya di pesantren yang telah dirintis oleh kedua roangtuanya. Selama belajar di saudi Arabia, beliau selalu menyempatkan untuk keliling timur tengah di antaranya Mesir pernah beliau kunjungi, bahkan beliau sendiri merasa ingin kembali belajar, dan bisa kuliah di Al-Azhar Mesir.
Jadi para bapak dan ibu jamaah semuanya.. mari kita doakan bersama, mudah-mudahan kepergian ananda Rusman, putra dari pak Saman dan ibu Rohmah, ke Mesir dalam rangka menuntut ilmu, dilancarkan dan diberkahi oleh Allah SWT. Kata Pak Kiai itu sambil mengajak para jemaah untuk mendoakan bersama.
Amiiin, amiin, amiin... jawab semua para jemaah mengaminkan doanya pak Kiai itu dengan khusyu.
Dan selama menuntut ilmu di sana, selalu dilancarkan semua urusannya, digampangkan semua permasalahannya, dan juga diberikan kemudahan dalam belajarnya. Sehingga anada Rusman ini bisa menyelesaikan masa kuliahnya di sana dan kemudian kembali ke Tanah air dengan membaawa ilmu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Kata pak kiai menambahkan doanya.
Amiin.... jawab para jemaah.
Pak kiai sambil menantap wajah Rusman yang dari tadi duduk di sampingnya setelah ayahnya, pak Saman itu mulai kata-katanya mengarah ke Rusman sebagai pengantinya atau yang punya hajat dan rencana menuntut ilmu ke Mesir. Dengan kata-katanya yang mengandung semangat dan motivasi, pak kiai berkata ;
Rusman.... kamu itu seorang pelajar atau santri, ya tugas utamamu disana itu adalah belajar. Namun, terkadang belajar adakalanya membosakan. Jangan biarkan hal ini terus terusan merugikannmu. Kamu perlu belajar keras agar lebih berprestasi. Pastinya, kamu ingin bisa meraih apa yang kamu cita-citakan. Satu satunya cara terbaik untuk menggapai cita-cita yaitu belajar dengan rajin. Tegas pak Kiai itu sambil menatap wajah Rusman yang menunduk.
Kita harus yakin terhadap janji Allah yang telah disampaikan oleh baginda Rasulullah SAW, bahwa orang yang menuntut ilmu itu akan dipermudah jalannya ke surga. “man salaka thariiqan yaltamisu fiihi ilman sahhalahallahu lahu bihi thariiqan ilal jannah”
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”
Lebih -lebih lagi ketika kita menahan beratnya safar atau perjalanan jauh, terpisah dari orangtua dan kampung halaman. Mudah-mudahan Allah SWT melipatgandakan pahalanya. Amin ya robbal alamin.
Dan kita harus yakin bahwa orang yang melatih dan membiasakan dirinya untuk menanggung kesulitan selama menuntut ilmu adalah termasuk dalam ibadah yang akan mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Karena Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an. audzu billahi minasy syaithonir rojim, bismillahir rahmanir rahiim; yaa ayyuhalladzina amanush biruu wa shabiruu wa raabithuu wat taqullaha la’allakum tuflihuun.
“hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”
Jadi para bapak ibu jamaah sekalian yang dimulyakan Allah ta’ala...
Setiap kali kita mendapatkan ilmu harus segera mengambil manfaatnya dari ilmu tersebut, buka hanya sekedar hafal dan paham, tetapi yang lebih penting lagi adalah mengamalkannya dan bisa membawa kepada perubahan akhlak. Karena tujuan dari ilmu adalah untuk diamalkan bukan untuk sekedar berargumen atau berhujjah apalagi untuk menyudutkan orang lain.
Para bapak ibu jamaah yang dimulyakan Allah...
Kalau kita mengamalkan ilmu yang kita dapat, maka ilmu itu akan menetap dalam kepala kita, bahkan akan menancap dalam hati yang kokoh. Tetapi kalau tidak diamalkan, maka ilmu yang didapat itu akan pergi lagi dan hilang. sebagaimana pepatah mengatakan;
“al ilmu yahtafu bil amal fain ajaba, wa illa, irtahala.” Ilmu itu memanggil untuk diamalkan, jika panggilan iitu disambut, ilmu itu akan menetap. Namun jika panggilan itu tidak disambut, maka ilmu itu akan pergi atau hilang.
Sebagai penuntut ilmu, juga harus saling membantu dengan saudaranya sesama penuntut ilmu dengan semampunya dan jangan sekali-kali memiliki penyakit hasad. Jangan mengatakan, “jika aku mengajarkan ilmu kepadanya, aku takut dia menjadi lebih alim dibandingkan aku”. Tetapi justru dengan kita mengajarkan lagi ilmu kepada orang lain dengan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan ilmu kepada kita ilmu yang sebelumnya kita tidak mengetahuinya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda; wallahu fi aunil ‘abdi maakaanal ‘abdu fi auni akhihi. Artinya Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya ketika hamba-Nya tersebut menolong saudaranya.
Jika kita menolong orang lain dengan mengajarkan suatu masalah atau satu bab ilmu, maka Allah akan membantumu dengan mengajarkan ilmu lainnya yang kita belum memilikinya. Sebarkan ilmu itu kepada orang lain, inginkanlah bagi mereka sama seperti apa yang kita inginkan.
Para Jamaah yang dimulyakan Allah, maka oleh karena itu, mudah-mudahan Rusman di sana mendapat ilmu yang bermanfaat baik buat dirinya maupun orang lain termasuk kita semuanya. Amin ya robbal alamin.
Baik.. hanya itu yang saya sampaikan dalam acara walimatus safar ini, semoga apa yang diniatkan dan dicita-citakan oleh ananda Rusman ini dalam mencari ilmunya, Allah selalu melindunginya dan memudahkannya, sampai bisa kembali ke tanah air dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat nanti. Amin ya Rabbal alamin.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum, warahmatullahi wabarakatuh.
Setelah pak kiai itu mengakhiri tausiahnya dengan salam, para jemaah yang hadirpun serentak menjawabnya dengan salam. Kemudian pembawa acarapun menutup rangkaian acaranya dengan membaca hamdalah dan doa kafaratul majelis. Para jamaahpun bubar dengan tertib sambil membacakan solawat badriyah bersama dan bermusofahah (salam-salaman). Meskipun sebagian ada yang sempat beramah tamah dan santapan makan malam alakadarnya yang sudah disediakan.
Agama itu nasihat.
BalasHapus