Cinta Allah, Cinta Iman. Rindu Allah, Rindu Risalah-risalah-Nya.
Cinta kita kepada Allah merupakan bukti keimanan kita kepada-Nya. Allah berfirman :" Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah." (QS. Al-Baqarah : 165)., " Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya." (QS. Al-Maidah : 54), "Katakanlah : Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi." (QS. Ali Imran : 31).
Rasulullah SAW bersabda : " Tiga perkara dimana barang siapa yang berada di dalamnya, dia akan mendapatkan lezat iman, yaitu; Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya." (HR. Bukhari : 15, Muslim: 43 dari Anas bin Malik).
Cinta merupakan wasilah yang membuat seorang hamba memperlakukan Allah sebagaimana seorang kekasih memperlakukan kekasihnya dalam hal bersegera melakukan ketaatan pada-Nya, bersegera dalam hal yang melakukan semua yang membuat Dia Rido dan menjauhi semua yang menjadikannya murka dan senantiasa menjaga diri dari semua kemurkaan-Nya, senantiasa hati-hati dalam mencapai ridla-Nya yang disertai dengan tangisan, kekawatiran, kerinduan, dan lain-lain yang merupakan dampak dari rasa cintanya.
oleh karena itu, Sykeh Al-Izz mengatakan bahwa hendaknya kita untuk merasakan dampak cintanya jauh lebh agung dan lebih kuat dari pada selain-Nya dan sekali-kali tidak menyamakan dengan cinta pada selain Dia. Sebagimana Mahbub (yang dicintai) tidak ada satupun yang menyerupai-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi maha melihat.
Allah berfirman : " Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan iman itu indah, dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakan." (QS. Al-Hujraat : 7)
" Luth berkata :"sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu."(QS. Asy-Syu'ara : 168).
Rasulullah SAW bersabda : " barang siapa yang mengangkat seseorang sebagai penguasa kemudian dia melihatnya melakukan kemaksiatan kepada Allah, maka hendaknya membenci perbuatan maksiat kepada Allah itu." (HR. Muslim : 1855 dari Auf bin Malik)
Kecintaan kepada Iman adalah sarana untuk bisa melakukannya, dan kebencian pada kedurhakaan merupakan sarana yang akan mebuatnya menghindar.
Allah berfirman : "berkatakah musa :" Ya Tuhanku , nampkanlah (diri engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau."(QS. Al'Araf : 143).
"orang-orang yang beiman berkata : mengapa tidak diturunkan suatu surat?"(QS. Muhammad : 20).
Kerinduan kepada Allah dan risalah-risalahn-Nya adalah dampak dari kecintaan pada-Nya. Musa memohon kepada Allah agar dia bisa melihatnya karena rasa rindunya, kehausan jiwanya untuk melihat keindahannya. orang-orang beriman meminta turunnya surat karena kerinduan untuk mendengarkan firman sang Maha Agung dan Maha kuasa .
Begitu juga, cinta kepada Rasulullah SAW, menjadi lebih mulia daripada cinta pada hamba-hamba Allah yang lain. dan cinta kepada Rasulullah SAW merupakan sarana untuk mencintai yang dicintainya. semakin kuat ketergantungan kepada sang yang dicintai, maka akan semakin kuat pula cinta orang-orang yang mencintainya dan orang-orang yang terikat cinta dengannya. oleh karena itulah, kita mencintai kaum muhajirin dan kaum anshor dan orang-orang saleh dan bijaksana. Kita Cinta kepada Saidina Ali RA dan Saidina Hasan, cucunya baginda, begitu juga para sahabat Rasulullah SAW lainnya, karena mereka adalah mempunyai derajat keimanan yang tinnggi di sisi Allah, dan kedekatan dan cinta mereka kepada Allah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mencintai Allah dan Rasulnya, dengan cara bersegera dalam melaksanakan perintah-Nya dan bersegera menjauhi larang-larang-Nya. Amiin
Sumber : Sjaratul Maarif.
Diskusi